Pendidikan karakter akhir – akhir ini marak sekali digaungkan oleh perintah dalam rangka menanggulangi kemrosotan moral para remaja kita. Tanda – tanda yang menunjukkan bahwa bangsa kita telah mengalami kemrosotan moral yaitu semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk, menurunkan etos kerja, semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru serta menguatnya budaya ketidak jujuran. Di sekolah kami nampak adanya sebagian kecil peserta didik yang tidak mau menyapa bapak/ibu guru ketika dilingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah, selain itu budaya ketidak jujuran ketika menjalani ujian di sekolah juga menjadi momok yang mengindikasikan kemrosotan moral yang terjadi di sekolah. Apabila hal itu tetap dibiarkan atau tidak ada langkah positif untuk menangani masalah itu maka peradaban bangsa indonesia berada dalam bahaya yang sangat besar. kemerosotan moral yang dialami masyarakat utamanya peserta didik merupakan pertanda kemunduran dan kehancuran Bangsa Indonesia

Saya sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMK Negeri Takeran merasa punya tanggung jawab moral untuk melakukan upaya mengatasi kemrosotan moral yang terjadi pada peserta didik di SMK Negeri Takeran .

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memegang peran penting dalam pembentukan karakter peserta didik. Berikut merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan karakter peserta didik melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan:

Mengajarkan kepada peserta didik  tentang pengertian pancasila .

Kita ajarkan asal usul kata pancasila. Sehingga mereka  tidak hanya tau tentang sila –sila dalam pancasila akan tetapi lebih memahami sejarah munculnya kata pancasila sehingga mereka tidak hanya mampu memahami tetapi juga menghayati dan  mengamalkan apa yang menjadi dasar awal terbentuknya. Kata Pancasila berasal dari kata Sansakerta (dalam Hartono:1992) yaitu untuk mencapai Nirwana diperlukan 5 Dasar/Ajaran, yaitu

  1. Jangan mencabut nyawa makhluk hidup/Dilarang membunuh.
  2. Jangan mengambil barang orang lain/Dilarang mencuri
  3. Jangan berhubungan kelamin/Dilarang berjinah
  4. Jangan berkata palsu/Dilarang berbohong/berdusta.
  5. Jangan minum yang menghilangkan pikiran/Dilarang minuman keras.

Kelima hal di atas juga merupakan inti dari setiap ajaran agama yang dianut di Negara kita jadi jika kita mampu mengamalkan pancasila itu berarti sama dengan mengamalkan ajaran agama yang kita anut. Jika setiap siswa mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari maka tidak disadari dalam diri mereka akan terbentuk karakter yang baik, yang mana dengan terbentuknya karakter yang baik maka akan tercipta manusia yang memiliki jiwa Pancasila

  1. Mengajarkan kepada peserta didik bagaimana menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup.

Dalam hal ini Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan yang akan kita lakukan dalam kehidupan kita yaitu mulai dari sila ke :

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa.

Jika kita meyakini bahwa Tuhan itu adalah satu dan hanya Ialah yang patut untuk disembah dan hanya Ialah yang mampu menentukan nasib manusia maka kita pasti akan berhati – hati dalam melakukan segala tindakan kita

  1. Kemanusiaan yang adil dan beradap

Bahwa di antara hak yang kita miliki didalamnya ada hak orang lain. Dan jika kita mampu untuk saling hormat menghormati antar sesama manusia maka akan tercipta keharhomonisan antar warga Negara

  1. Persatuan Indonesia

Sebagai warga negara yang baik maka kita memiliki kewajiban untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia

  1. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

Negara kita ini merupakan negara kesatuan Republik indonesia yang kepimpinan tertingginya adalah dari rakyat untuk rakyat yang dalam hal ini diwakilkan kepada para perwakilan dari rakyat yang duduk di kursi DPR dan MPR yang misi mereka adalah untuk mensejahterakan rakyat.

  1. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Jika kita mampu memahami dan menyadari bahwa setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum baik orang kaya , miskin, tua, muda, rakyat biasa maupun pejabat hal ini akan membentengi kita untuk berbuat hal yang melanggar hukum.

Dengan menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup maka kita akan menjadi pribadi, rakyat, pejabat yang lebih baik.

  1. Mengajarkan kepada peserta didik tentang 5 S (senyum, salam, sapa, sopan, santun) yang diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran PPKn

Pada saat kegiatan pembelajaran PPKn selalu menerapakan 5 S bukan hanya sebagai slogan tapi senantiasa dilakukan dalam setiap kegiatan pembelajaran berlangsung.

Guru selalu menampilkan sikap sopan satun dan tersenyum ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran

Membiasakan tersenyum saat berkomunikasi dengan orang lain

Menerapkan sikap sopan santun saat kegiatan pembelajaran

Foto Kegiatan Pembelajaran PPKn di diakhiri dengan jabat tangan pada jam pembelajaran terakhir

Beberapa hal di atas merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan karakter peserta didik SMK Negeri Takeran  melalui mata pelajaran PPKn. Semoga hal ini tidak hanya dapat diterapkan di SMK Negeri Takeran akan tetapi juga di tingkat Satuan Pendidikan yang lainnya.

ditulis oleh : Hermin Susilowati, S.Pd.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

.